Selasa, 12 Januari 2016

Literasi Sains

BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang                                                                                
Sains merupakan penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip dan juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains disekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta mampu mengembangkan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi sains mampu menerapkan konsep-konsep atau fakta-fakta yang didapatkan disekolah dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi sains merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran-mata pelajaran yang berumpun pada sains. Salah satu mata pelajaran yang mengampu pada sains adalah mata pelajaran ipa di SD. Melalui mata pelajaran ipa diharapkan siswa mampu mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Jika tingkat  literasi sains siswa meningkat maka bukan suatu yang mustahil untuk dapat meningkatkan literasi sains nasional.
PISA-OECD (Programe for International Student Assessment-Organisation for Economic Cooperation and Development) telah melakukan suatu pemonitoran mengenai kemampuan literasi sains Negara Indonesia. Data yang didapatkan dari hasil pengukuran PISA-OECD diketahui bahwa kemampuan peserta didik di Indonesia dalam hal literasi sains yang diukur berdasarkan PISA Nasional 2006 masih berada pada tingkatan rendah, yakni 29% untuk konten, 34% untuk proses, dan 32% untuk konteks, sebanding  dengan tingkat literasi pada PISA Internasional. Dari hasil temuan tersebut, terutama untuk konteks aplikasi sains terbukti bahwa banyak peserta didik di Indonesia tidak dapat mengaitkan pengetahuan sains yang dipelajarinya dengan fenomena-fenomena yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Data tersebut menunjukan bahwa tujuan pembelajaran sains di Indonesia belum tercapai.
Para praktisi di bidang pendidikan selakyanya dapat mengurai lebih detail pengertian literasi sains, bagaimana literasi sains dapat dilatihkan dan bagaimana cara yang tepat agar literasi sains dapat diukur dengan baik.
1.2       Tujuan
1.      Untuk memberikan informasi kepada para pembaca tentang literasi sains
2.      Untuk mengukur bagaimana penerapan literasi sains di SD
3.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPA SD Kelas Rendah

1.3       Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan literasi sains?
2.      Bagaimana penerapan literasi sains IPA di SD?
3.      Sejauh mana siswa SD dapat berpikir secara ilmiah?

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1       Pengertian Literasi sains
Literasi sains terbentuk dari 2 kata, yaitu literasi dan sains. Secara harfiah literasi berasal dari kata literacy yang berarti melek huruf/gerakan pemberantasan buta huruf. Adapun sains berasal dari bahasa latin sciere artinya to know yang diartikan sebagai ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sains didapatkan melalui kumpulan pengetahuan tentang obyek dan fenomena alam yang dilakukan dengan langkah-langkah yang sistematis, dilandasi dengan sikap ilmiah dan metode ilmiah.
Literasi sains berarti penghargaan pada ilmu pengetahuan dengan cara meningkatkan komponen-komponen belajar dalam diri agar dapat memberi kontribusi pada lingkungan sosial. Berdasarkan pernyataan diatas literasi sains memiliki arti luas, setiap kalangan dapat memberikan kontribusi dalam mengartikan literasi sains. Setiap kalangan umur memberikan kontribusi terhadap teknolgi berdasarkan tingkat pemahaman yang dimilikinya. Secara umum literasi sains memiliki beberapa komponen, komponen tersebut adalah:
1.      Mampu membedakan mana konteks sains dan mana yang bukan konteks sains
2.      Mengerti bagian-bagian dari sains dan memiliki pemahaman secara umum aplikasi sains
3.      Memiliki kemampuan untuk menerapkan pengetahuan sains dalam pemecahan masalah
4.      Mengerti karakteristik dari sains dan mengerti kaitannya dengan budaya
5.      Mengetahui manfaat dan resiko yang ditimbulkan oleh sains

Jika dikaitkan dengan Aspek  pengetahuan dalam taksonomi bloom, literasi sains ini lebih dominan dengan domain pengetahuan Applying, Analysing, dan evaluating dalam kehidupan sehari-hari. Jika dikembangkan lebih lanjut domain pengetahuan Applying, Analysing, dan evaluating dalam kehidupan sehari-hari, akan menciptakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu (creating).
Aplikasi dan menkreasikan sesuatu telah masuk pada tahapan berpikir tingkat tinggi, jadi peningkatan literasi sains seseorang secara langsung dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi seseorang. Namun secara garis besar literasi sains memiliki arti yang sama yaitu mampu mengaplikasikan konsep-konsep keilmuwan dalam memecahkan masalah sehari-hari.
2.2       Komponen dan Aspek-aspek dalam Literasi Sains
Proses sains merujuk pada proses untuk menjawab pertanyaan atau menyelesaikan masalah, seperti mengidentifikasi dan menginterpretasi fenomena alam dan menjelaskan kesimpulan dari fenomena yang terjadi. Proses literasi sains diikuti pula dengan proses penilaian. PISA (2000) menetapkan lima komponen proses sains dalam penilaian literasi sains, yaitu :
1.      Mengenal pertanyaan ilmiah, yaitu pertanyaan yang dapat diselidiki secara ilmiah, seperti mengidentifikasi pertanyaan yang dapat dijawab oleh sains
2.      Mengidentifikasi bukti yang diperlukan dalam penyelidikan ilmiah. Proses ini melibatkan identifikasi atau pengajuan bukti yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dalam suatu penyelidikan sains, atau prosedur yang diperlukan untuk memperoleh bukti itu
3.      Menarik dan mengevaluasi kesimpulan. Proses ini melibatkan kemampuan menghubungkan kesimpulan dengan bukti yang mendasari atau seharusnya mendasari kesimpulan itu
4.      Mengkomunikasikan kesimpulan yang valid, yakni mengungkapkan secara tepat kesimpulan yang dapat ditarik dari bukti yang tersedia.
5.      Mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains, yakni kemampuan menggunakan konsep-konsep dalam situasi yang berbeda dari apa yang telah dipelajarinya

Hasil akhir proses sains diharapkan siswa dapat menggunakan konsep-konsep sains dalam konteks yang berbeda sesuai dengan yang telah dipelajari. PISA memandang pendidikan sains untuk mempersiapkan warganegara masa depan, untuk mampu berpartisipasi dalam masyarakat yang akan semakin terpengaruh oleh kemajuan sains dan teknologi, perlu mengembangkan kemampuan anak untuk memahami hakekat sains, prosedur sains, serta kekuatan dan keterbatasan sains.

2.3       Dimensi Sains atau IPA
Pada hakikatnya IPA dapat dipandang dari tiga dimensi yaitu  IPA sebagai proses, IPA sebagai produk dan IPA untuk pengembangan sikap. Adapun penjelasan dari tiga dimensi tersebut yaitu :
1.      IPA sebagai proses artinya siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan, gagasan, dan menerapkan konsep yang diperolehnya untuk menjelaskan masalah dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu mengindentifikasi masalah, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancang percobaan, melakukan eksperimen, menganalisis data dan menarik kesimpulan.
2.      IPA sebagai produk artinya, siswa diharapkan dapat memahami konsep-konsep sains dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
3.      IPA dalam pengembangan sikap artinya siswa diharapkan mempunyai minat untuk mmpelajari benda-benda di lingkungannya, bersikap ingin tahu, tekun, kritis, mawas diri, bertanggung jawab.

2.4       Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri dan Tujuannya

No
Tahapan
Tujuan
1
Brain storming
Menumbuhkan rasa ingin tahu pada siswa
2
Merumuskan masalah
Memfokuskan siswa pada apa yang ingin dicari
3
Merumuskan jawaban sementara
Menjadikan siswa terlatih dengan merumuskan jawaban sementara
4
Memprediksi
Membuat siswa merancang cara yang tepat untuk menguji jawaban sementara
5
Mengumpulkan data
Melatihkan kemampuan observasi pada siswa
6
Mengolah data
Melatihkan kemampuan interpretasi data
7
Menarik kesimpulan
Siswa dilatih bagaimana membuat kesimpulan dari kecendrungan data yang didapatkan
8
Aplikasi konsep
Siswa mampu mencari hubungan, aplikasi, dan mensistesis konsep yang telah dipelajari dalam situasi yang berbeda-beda.

Berdasarkan tahapan-tahapan yang ada pada pembelajaran inkuiri diatas, maka dapat dsimpulkan bahwa pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang cocok digunakan jika ingin melatihkan kemampuan literasi sains pada siswa. tahap-tahapan yang ada pada pemebalajaran sains tersebut melatihkan kemampuan kemapuan yang dimilki oleh saintis sehingga secara tidak langsung model pembelajaran ini dapat melatihkan kemampuan perbikir tingkat tinggi.
2.5       Sistem Penilaian yang Digunakan Untuk Mengukur Kemampuan Literasi Sains
Salah satu komponen yang bisa diukur untuk mengakses kemampuan literasi sains siswa adalah dengan mengakses kemampuan inkuiri. Wenning dalam jurnalnya Assessing Inquiry Skills as a component of Scientific Literacy mengatakan bahwa kemampuan literasi sains dapat diketahui dengan mengukur kemampuan inkuiri siswa. Kemampuan inkuiri berati kemampuan menyelidiki. Dalam penyelidikan ilmiah terdapat beberapa kompetensi yang harus dimiliki siswa, kompetensi itu antara lain:
  1. Memiliki rasa ingin tahu yang kuat akan masalah yang akan diinvestigasi
  2. Mampu mengindentifikasi masalah yang akan diinvestigasi
  3. Menggunakan pola pikir induktif, sehingga siswa mampu menyusun hipotesis
  4. Menggunakan pola pikir deduktif, sehingga siswa memformulasikan kemungkinan apa yang akan terjadi berdasarkan hipotesa yang sudah disusun
  5. Mampu merancang eksperimen dan melakukan observasi untuk menguji hipotesa
  6. Mengumpulkan data, mengorganisasi data, dan menganalisa data secara akurat
  7. Mampu mengaplikasikan perhitungan statistik dalam pengolahan data untuk mengambil kesimpulan
  8. Dapat menjelaskan secara logis hasil eksperimen jika data yang diinginkan tidak didapat
  9. Menggunakan teknologi untuk mengkomunikasikan hasil temuan


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1        Profil Sekolah

a.       Nama Sekolah          : SDN Panancangan 4
b.      Kecamatan               : Cipocok Jaya
c.       Kabupaten/Kota       : Kota Serang
d.      Provinsi                    : Banten
e.       Npsn                         : 20604692
f.       Jenjang                     : SD/SDN
g.      Status                       : Negeri

3.2        Hasil Observasi
Hasil observasi Literasi Sains yang dilakukan kali ini adalah dengan pemberian tes kepada siswa. Tes diberikan dalam bentuk  5 soal  pilihan ganda dan 5 soal essay, soal-soal ini ditujukan untuk mengorganisasikan pikiran siswa dalam menuliskan pendapatnya untuk menjawab setiap pertanyaan. Dari hasil tes soal ini skor terendah yang diperoleh siswa yaitu 30 dan skor tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 90. Berikut ini merupakan persentase hasil capaian jawaban 31 siswa untuk tiap butir soal ditampilkan pada table dibawah ini:
Tabel Hasil Capaian Jawaban 30 Siswa Kelas 3 SDN Panancangan 4

No. Soal

Indikator

Jawaban Benar

Jawaban Salah
1
Pernahkah kalian memperhatikan tubuhmu yang sekarang lebih besar dibandingkan saat kamu masih bayi hal ini menunjukan bahwa kamu…
10 orang
20 orang
2
Hewan yang bergerak menggunakan tubuhnya yaitu…
23 orang
7 orang
3
Mahluk hidup bernafas menghirup…
12 orang
18 orang
4
Ciri mahluk hidup yang hanya dimiliki tumbuhan yaitu…
7 orang
23 orang
5
Tumbuhan yang berkembang biak yang menggunakan biji yaitu…
19 orang
11 orang
6

Apa tanda-tanda tumbuhan mengalami pertumbuhan…
17 orang
13 orang
7
Ceritakan proses perkembangbiakan kupu-kupu…
26 orang
4 orang
8
Apa tujuan mahluk hidup berkembang biak…
13 orang
17 orang
9
Seekor ikan bergerak menggunakan…
20 orang
10 orang
10
Ikan yang dibiarkan tergeletak ditanah akan mati karena tidak dapat…
26 orang
4 orang
         Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan skor yang diperoleh 30 orang siswa tersebut adalah sebagai berikut :
Nilai
Jumlah Siswa
Persentase
10
-
-
20
4 orang
13,3%
30
2 orang
6,7%
40
3 orang
10%
50
6 orang
20%
60
5 orang
16,7%
70
7 orang
23,3%
80
2 orang
6,7%
90
1 orang
3,3%
100
-
-

            Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa literasi sains di SDN Panancangan 4 tergolong kedalam kategori cukup, karena terdapat 15 orang (50%)  anak yang nilainya diatas 60 (diatas kkm). Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak terlalu mengalami kesulitan dalam mendapatkan makna dan menggunakan sains untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang sebenarnya membutuhkan pemahaman sains yang baik. Walaupun, mata pelajaran IPA di kelas rendah sebenarnya hanya sekedar belajar untuk  mengetahui dan mengenal saja, belum kepada tahap pemahaman dan penyimpulan makna yang lebih dalam lagi. Namun demikian, dilihat dari hasil persentase diatas siswa kelas 3 SDN Panancangan 4 mampu untuk memahami pembelajaran IPA di kelas dan mereka terlihat menyukai proses pembelajaran yang dilakukan selama ini oleh gurunya.

BAB IV
PENUTUP
4.1       Kesimpulan
Melalui uraian yang dikemukakan di atas maka terdapat hal-hal penting yang bisa kita simpulkan, beberapa hal penting itu adalah:
1.      Mengetahui pengertian literasi sains
2.      Mengetahui prinsip-prinsip yang harus ada dalam pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan literasi sains
3.      Mengetahui indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengakses kemampuan literasi sains
4.      Mendapatkan gambaran mengenai alat ukurn pengolahan data yang bisa digunakan dan dijadikan rujukan untuk mengukur literasi sains

          Pembelajaran IPA perlu diimplementasikan dengan memperhatikan literasi sains/IPA (scientific literacy) yang ditandai dengan kerja ilmiah, dan tiga dimensi besar literasi sains yaitu proses, produk dan sikap. PISA (2000) menetapkan lima komponen proses sains dalam penilaian literasi sains, yaitu: (1) mengenal pertanyaan ilmiah; (2) mengidentifikasi bukti yang diperlukan dalam penyelidikan ilmiah; (3) menarik dan mengevaluasi kesimpulan; (4) mengkomunikasikan kesimpulan yang valid; (5) mendemonstrasikan pemahaman terhadap konsep-konsep sains. Tiga dimensi dalam sains atau IPA yaitu  IPA sebagai proses, IPA sebagai produk dan pengembangan sikap. adapun Organisasi materi dalam pembelajaran sains disusun sesuai dengan tingkat perkembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Untuk siswa SD penyusunan materi sesuai kurikulum 2013 dibuat dalam bentuk tema. Pengorganisasian materi IPA di kelas rendah yaitu kelas I, II dan III terintegrasi dalam mata pelajaran lainnya.

4.2       Saran
          Untuk sarannya sendiri, perlu adanya peningkatan mutu pendidikan dari berbagai pihak pendidikan seperti pemerintah, sekolah maupun para pengajar untuk merealisasikan secara nyata adanya literasi sains. Karena literasi itu sangatlah penting dalam pembelajaran IPA di SD untuk dapat memahami llingkungan hidup, ekonomi, kesehatan dan msalah-masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat modern yang sangat bergantung pada tekhnologi dan kemajuan serta perkembangan ilmu pengetahuan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ANGKET PENELITIAN LITERASI SAINS
DI SEKOLAH DASAR (Kelas Rendah)
Nama Siswa    : _________________
Kelas               : _________________          
Petunjuk Pengisian :
·         Perhatikan dan cermati setiap pertanyaan sebelum memilih jawaban.
·         Pilih satu jawaban pada masing-masing pertanyaan dengan pasti jangan ragu atau takut
·         Berilah tanda silang (X) pada salah satu opsi dibawah ini
·         Gunakan kejujuran anda dan jangan terpengaruh oleh jawaban teman
·         Terima kasih atas partisipasi Anda. VARIABEL X (LITERASI INFORMASI) Merumuskan Kebutuhan Informasi

1.      Pernahkah kalian memperhatikan tubuhmu yang sekarang lebih besar dibandingkan saat kamu masih bayi hal ini menunjukan bahwa kamu…
a.       Berkembangbiak                                       c. Mengalami pertumbuhan
b.      Memerlukan makan                                   d. Mengalami perubahan
2.      Hewan yang bergerak menggunakan tubuhnya yaitu…
a.       Kucing                                                      c. Burung
b.      Ular                                                           d. Ayam
3.      Mahluk hidup bernafas menghirup…
a.       Karbon dioksida                                       c. Oksigen
b.      Uap air                                                      d. Karbohidrat
4.      Ciri mahluk hidup yang hanya dimiliki tumbuhan yaitu…
a.       Tumbuh                                                     c. Membuat makanan sendiri
b.      Berkembang biak                                      d. Bernafas
5.      Tumbuhan yang berkembang biak yang menggunakan biji yaitu…
a.       Ketela pohon                                             c. Jagung
b.      Pisang                                                        d. Singkong

Essay

1.      Apa tanda-tanda tumbuhan mengalami pertumbuhan…
2.      Ceritakan proses perkembangbiakan kupu-kupu…
3.      Apa tujuan mahluk hidup berkembang biak…
4.      Seekor ikan bergerak menggunakan…
5.      Ikan yang dibiarkan tergeletak ditanah akan mati karena tidak dapat…













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Konsep Dasar, Tujuan, dan Fungsi Filsafat Ilmu dalam Pendidikan Dasar

Filsafat ilmu dalam konteks pendidikan dasar hadir sebagai upaya untuk menanamkan benih-benih berpikir kritis dan rasional sejak usia din...