Virus Merah Jambu Dalam Bingkai Ikhtilath
Semua bencana itu bersumber dari pandangan
Seperti api besar itu bersumber dari percikan bunga api
Betapa banyak pandangan yang menancap dalam hati seseorang seperti panah yang terlepas dari busurnya
Berasal dari sumber matalah semua marabahaya
Mudah beban melakukannya, dilihat pun tak berbahaya
Tapi jangan ucapkan selamat datang kepada kesenangan sesaat yang akan datang membawa bencana.
Pernahkah anda merasa kagum dengan seseorang, pria atau wanita? Simpati dengan perilakunya? Harap-harap cemas tak pasti, selalu ingat akan wajahnya yang cantik atau ganteng, dikit-dikit galau, takut kehilangan dirinya, dan rela mengeluarkan kocek yang dalam untuk seseorang yang dikagumi?
Itulah cinta yang adalah sunnatullahNya. Kalau cinta disalahgunakan jadilah ia seperti virus yang menyerang sistem ketahanan iman. Bisa saja ilmu yang dalam tak mampu menangkal serangan virus cinta ini, virus merah jambu. Virus yang bisa menggerogoti antibodi keikhlasan seseorang dalam berdakwah. Itu yang berbahaya teman.
Seringkali di luar sana kita melihat wanita muslim dengan kerudungnya yang suci harus ternodai saat jalan berduaan dengan seseorang yang bukan muhrimnya tanpa alasan yang syar’i, apalagi mereka yang berdalih pacaran Islami. Mana ada teman dalam Islam mengajarkan pacaran, itu cuma buatan teman-teman liberal yang ingin menghancurkan jatidiri Islam yang sesungguhnya. Belum lagi teman-teman kita seakidah harus terjun ke lembah maksiat manakala berduaan teleponan berjam-jam dengan seseorang yang bukan muhrimnya tanpa alasan yang syar’i, tak ada hijab antara keduanya, memang sih sepele tapi hati-hati mas bro mbak sis, virus merah jambu bisa datang dari arah mana saja dan dalam berbagai kesempatan.
Tahukah teman, ikhtilath dalam bahasa kita bercampur baur antara pria dan wanita yang bukan muhrimnya tanpa alasan yang dibenarkan oleh Islam adalah tradisi Yahudi? Mereka menemukan sarana yang paling efektif untuk menyerang basis ketahanan orang-orang Islam dengan merangsang mereka melakukan kejahatan dan mengumbar hawa nafsu. Ikhtilath itu adalah sarana maksiat kepada Allah SWT dan RasulNya. Ikhtilath adalah salah satu dosa besar yang dapat mendatangkan laknatNya, mampu menodai kehormatan keluarga dan masyarakat, dapat menjadi cikal bakal permulaan zina dan mengundang siksaan dari Allah SWT.
Rasulullah Saw bersabda, “Ada 3 jenis orang yang kita jangan bertanya kepada mereka. Orang yang keluar dari jama’ah dan durhaka kepada imamnya lalu mati dalam keadaan bermaksiat, seorang budak perempuan dan laki-laki yang berlari (dari tuannya) kemudian ia mati, dan seseorang wanita yang ditinggal keluar suaminya dan telah dicukupi kebutuhan dunianya lalu ia tabarruj setelah itu. Jangan bertanya kepada mereka” (HR Imam Ahmad). Kemudian dalam sabdanya yang lain, “Aku membai’atmu agar kamu tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anakmu, tidak melakukan kebohongan dari hadapanmu (karena perbuatan lisan dan kemaluan), tidak meratapi (orang mati) dan tidak berhias dengan berhiasnya Jahiliyah awal” (HR Imam Bukhori).
Terus gimana dong dengan status jomblonya nih? Kesendirian adalah saat-saat berharga di mana kita benar-benar mengasah ibadah, kemampuan, kepribadian dan pencarian ilmu yang sebaik-baiknya. Kesendirian mengajarkan kepada kita, betapa sulitnya medan kehidupan. Kesendirian mengajarkan ketangguhan sebagai insan tatkala berbagai rasa sedih, gelisah, rindu dan benci menerpa. Kesendirian adalah moment untuk mengasah diri bermentalkan kemandirian. Seperti kepompong dalam kesendiriannya bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah. Untuk saat ini hanya Allahlah tempat sandaran dan pegangan yang terbaik.
Adapun obat yang ampuh untuk menangkal serangan virus merah jambu ini adalah dengan banyak berdoa kepada Allah SWT agar senantiasa melindungi kita dari godaan syaithon dan jiwa yang lemah serta mengokohkan jalan cinta hakiki kita hanya untuk Allah SWT. Kemudian senantiasa memperbaharui iman karena iman sendiri sifatnya yang turun naik sesuai dengan kadar taqorrub kita kepada Allah SWT.
#edisi peduli JoKer (Jomblo Keren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar