ORIGINS OF IDIOM
“Hey, you’re going to go up on stage soon. Break a leg!”
Siapa yang tau arti dari “break a leg”? "Break a leg”
adalah ucapan semoga beruntung atau semoga sukses. Tapi awal mulanya
gimana sih kok bisa jadi ungkapan umum yang artinya seperti itu?
Asal muasal untuk idiomatic expressions memang beragam banget dan gak semuanya bisa dijelaskan dengan baik. Banyak “konon katanya” dalam penjelasan-penjelasan terbentuknya suatu idiom. Dan itu wajar aja sih kalau kita gak tau detail gimana terbentuknya sebuah idiom.
Kayak ungkapan dalam bahasa Indonesia aja, mungkin kita bisa nangkep nih ide kenapa besar mulut itu ungkapan untuk sifat tukang bohong dan gosip diungkapkan dengan buah bibir. Tapi awalnya siapa yang menggunakan dan kenapa ungkapan tersebut bisa jadi populer bisa dibilang misteri.
Dalam bahasa Inggris, awal mula digunakannya suatu idiom sangat bermacam-macam. Ada yang dari superstitions,
ada yang dari novel atau naskah drama yang terkenal, ada yang dari
kebiasaan para pelaut, ada yang bedasarkan peristiwa bersejarah,
macem-macem deh. Baik itu karena ditampilkan di media cetak, melalui
televisi, ataupun dari mulut ke mulut, akhirnya ungkapan-ungkapan
tersebut diterima oleh masyarakat dan digunakan sehari-hari. Di
sini kita akan bahas asal usul dari beberapa idiom ada yang terbentuk
karena takhayul, ada yang berdasarkan naskah Shakespeare, ada juga
karena peristiwa bersejarah.
Misalnya “break a leg” yang berarti semoga beruntung atau sama artinya dengan ucapan “good luck”. Ungkapan ini konon katanya mulai digunakan oleh para aktor atau performers sebelum tampil karena ada kepercayaan kalau mengucapkan “good luck” malah bisa bawa sial. Akhirnya para aktor saling mengucapkan “break a leg” dengan harapan yang terjadi adalah sebaliknya yaitu semua berjalan mulus.
Salah satu penggunaan “break a leg” ini dijelaskan di tabloid The Charleston Gazette, Mei 1948, di kolom “Ask the Gazette”:
Q. What are some of the well-known superstitions of the theatre?
A.
Superstitions of the stage are numerous and many are particular to
individual actors and actresses. That it is bad luck to whistle in a
dressing room is a widely accepted belief. Another is that one actor
should not wish another good luck before a performance but say instead 'I hope you break a leg.'
Idiom juga banyak yang diambil dari naskah Shakespeare. Salah satunya “green-eyed monster” yang berarti “jealousy” (kecemburuan).
Idiom ini dipakai di Othello (1604)
Iago:
O, beware, my lord, of jealousy;
It is the green-eyed monster which doth mock
The meat it feeds on; that cuckold lives in bliss
Who, certain of his fate, loves not his wronger;
(Beware of jealousy, my lord!
It’s a green-eyed monster that makes fun of the victims it devours.
The man who knows his wife is cheating on him is happy, because at least he isn’t friends with the man she’s sleeping with.
But think of the unhappiness of a man who worships his wife, yet doubts her faithfulness.
He suspects her, but still loves her.)
It’s a green-eyed monster that makes fun of the victims it devours.
The man who knows his wife is cheating on him is happy, because at least he isn’t friends with the man she’s sleeping with.
But think of the unhappiness of a man who worships his wife, yet doubts her faithfulness.
He suspects her, but still loves her.)
Pernah
dong denger lagu “High and Dry” dari Radiohead dan dinyanyiin ulang
sama Jamie Cullum? Yup, ini juga merupakan idiom. Awalnya idiom ini
digunakan untuk kapal yang ditelantarkan di pinggir pantai. Di kolom
“Ship News”, The London Times, Agustus 1796:
"The
Russian frigate Archipelago, yesterday got aground below the Nore at
high water, which; when the tide had ebbed, left her nearly high and dry."
Dan artinya idiom ini mirip dengan kegunaan awalnya. High and dry berarti helpless, tanpa harapan dan sulit bangkit lagi dari kondisi terpuruknya.
Ada juga idiom yang berdasarkan peristiwa bersejarah seperti “Pyrrhic victory”
yang artinya adalah kemenangan yang didapatkan dengan adanya kerugian
yang besar sehingga bisa dibilang tidak terasa seperti menang. Ini
berdasarkan Pyrrhus, raja dari Epirus, yang menang melawan tentara Romaw
di Asculumi tahun 279 SM tapi para pasukan terbaiknya gugur di medan
perang tersebut.
Tadi
adalah contoh-contoh awal mula digunakannya sebuah idiom. Tapi
sayangnya ga semua idiom bisa dengan mudah kita cari tau asal usulnya.
Banyak juga yang hanya berupa cerita-cerita yang ga ada data jelas
penggunaan awalnya seperti apa. Idiom yang ada sudah dipakai dalam waktu
yang lama, kadang ada juga yang penggunaannya bergeser. Makanya wajar
aja kalau orang hanya tau seadanya atau berdasarkan dari cerita-cerita
yang mereka dengar dari guru atau orang tua mereka.
Semoga bermanfaat, ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar