Selasa, 01 Desember 2015

Hal-Hal Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Lanjut S2

Hal-Hal Yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Lanjut S2
Pertimbangkan Ini Sebelum Lanjut S2

Pendidikan yang tinggi serta karir yang mapan adalah dampaai setiap orang. Sehingga tak jarang kita memimpikan pendidikan yang setinggi-tingginya demi keberhasilan dan mewujudkan impian kita. Bagi sebagian orang pendidikan yang tinggi memiliki nilai tersendiri, mulai dari kenaikan derajat dimasyarakat hingga hanya demi formalitas. 

Kini pendidikan jenjang sarjana sudah hal yang wajar. Kini paradigma berubah ke jenjang berikutnya yaitu ke jenjang magister atau S2. Kini banyak orang yang menempuh jenjang S2 dengan berbagai alasan dan kepentingan, mulai dari demi tuntutan kerjaan, pengembangan profesi hingga hanya untuk gagah-gagahan saja. Jika anda ingin menempuh studi lanjut S2 maka pertimbangkan beberapa hal berikut:

1.  Peluang jenjang karir 
Jenjang karir merupakan salahs atu pertimbangan dalam menentukan studi lanjut. Pastikan ketika telah lulus S2 kariri anda akan menanjak dan akan menempati posisi yang lebih baik dari posisi anda yang sekarang. Jika diperkirakan setelah lulus nanti hanya staganan di posisi anda saat ini maka pikirlah kembali keputusan itu. 

2.  Peluang kerja 
Pendidikan merupakan sebagian syarat dalam memperoleh pekerjaan. Karena fenomena yang ada di Indonesai saat ini ketika orang menempuh pendiidkan adalah untuk bekerja belum pada pembuat lapangan kerja. Kini tak sedikit lulusan S2 yang menganggur karena terpancang oleh mindset gaji yang diperoleh. Jika bekerja pada gaji rendah kemudian berfifkir "masa S2 gajinya sedikit?", tetapi jika ingin mendapt gaji besar tak ada pekerjaan yang ia dambakan sehingga terjebak dalam kondisi menganggur. 

3.  Relevansi dengan profesi 
Relevansi dengan profesi juga merupakan hal penting, agar ilmu yang diperoleh merupakan pendalaman materi pada jenjang S1 sehingga akan lebih bermanfaat. Jangan sampai jurusan yang diambil saaat S2 hanya sembarangan dan asal-asalan hingga akhirnya mengalami kesulitan dalam studinya. Sebgai contoh seorang guru maka ambilah jenjang S2 yang sesuai dengan profesinya sebagai guru. 

4.  Waktu studi 
Waktu studi merupakan hal yang penting, apalagi bagi orang yang bekerja full time. Perhatikan antara waktu yang telah tersedia dengan jadwal perkuliahan. Jangan sampai studinya berantakan hanya karena jadwal kerja yang padat, sehingga masa studi menjadi lebih panjang dan memakan banyak biaya. Dengan petimbangan matang dan baik maka akan mendukung kita ke arah kesuksesan. Studi lanjut tak hanya sekedar gelar semata, melainkan usaha untuk berkembang dan menambah ilmu pengetahuan.

Kiat Tangkis Stres akibat Terlalu Aktif di Media

Kiat Tangkis Stres akibat Terlalu Aktif di Media 


Media sosial awalnya hadir sebagai hiburan pendukung dari perkembangan ponsel pintar di dunia. Seiring waktu, fungsi media sosial yang awalnya sebagai alternatif untuk berkomunikasi dengan teman-teman lama, sekarang menjadi platform utama aktivitas keseharian sebagian besar orang-orang modern.
Memang media sosial menyenangkan, tapi Anda harus hati-hati. Pasalnya, media sosial merupakan “racun” yang melemahkan kebahagiaan Anda dan mengubahnya menjadi stres berkepanjangan.
Menurut seorang psikiatri, Dr Anjali Chhabria, pandangan orang terhadap media sosial mempengaruhi kadar stres mereka. Terlalu terlibat dan aktif di media sosial, kata Dr Chhabria, bisa mengundang pikiran yang resah, labil, dan emosi yang tidak seimbang.
“Semakin banyak teman Anda di media sosial, maka rasa penasaran dan kompetisi terhadap kehidupan mereka semakin tinggi,” urai Dr Chhabria.
Alasan tersebut bisa dibilang masuk akal. Sebab, dewasa ini, banyak orang menggunakan media sosial bukan lagi untuk komunikasi, tapi untuk memamerkan pencapaian dan kebahagiaan semu di dunia maya.
“Bukan hanya stres, banyak orang tidak menyadari bahwa media sosial juga menyebabkan mereka sulit tidur di malam hari. Tubuh yang kurang tidur rentan stres,” terangnya.
Dr Chhabari menganjurkan tiga langkah untuk menghalau stres karena sering menghabiskan waktu di media sosial:
1.  Hidup aktif secara nyata
Berolahraga dan banyak melakukan aktivitas di luar ruangan menstimulasi produksi hormon bahagia. Sehingga, tubuh pun terasa lebih rileks dan stres tak mudah datang. Memang olahraga tidak bisa menghilangkan stres dalam waktu sekejap. Namun, ampuh dalam mengubah cara pandang dan bagaimana Anda menyikapi kehidupan secara nyata.

2.  Rajin mengonsumi teh herbal
Banyak jenis teh herbal yang bisa menenangkan pikiran yang sedang tegang. Seduhlah teh chamomile, ginseng, atau teh hijau untuk membuat pikiran terasa lebih damai.

3.  Jangan pelit ucapan “Terima Kasih”
Sering mengucapkan “Terima Kasih” tanpa Anda sadari akan menyeimbangkan hidup Anda setiap hari. Fokuskan pikiran pada hal-hal positif ketimbang menciptakan kompetisi gaya hidup di media sosial.

Konsep Dasar, Tujuan, dan Fungsi Filsafat Ilmu dalam Pendidikan Dasar

Filsafat ilmu dalam konteks pendidikan dasar hadir sebagai upaya untuk menanamkan benih-benih berpikir kritis dan rasional sejak usia din...